welcome to my blog

ttl tanggal:21 bulan:05 tahun:1997 cita-cita:guru,mechanic otomotif yg terkenal. =)

Sabtu, 24 Desember 2011

BIKIN AWET RANTAI KAMRAT FU
Berdasar spesifikasi pabrikannya, rantai kamrat (Chain Camshaft Drive) Suzuki Satria FU150 termasuk spare part yang berumur panjang. Tapi kini mulai muncul keluhan adanya bunyi berisik dari bagian silinder kop mesin Satria FU, padahal odometer baru menunjuk angka 10.000 km. Setelah dibongkar ternyata bunyi tersebut berasal dari rantai kamrat yang sudah kendor sebelum waktunya.
Menurut Miftahul Huda, Chief mekanik PT. Hero Sakti Moto Gemilang Malang, hal itu salah satunya disebabkan karena kurangnya pelumasan terhadap rantai kamrat akibat sirkulasi oli ke rantai kamrat yang terlalu minim. Solusi yang tokcer yang bisa diberikan adalah dengan menambah jalur sirkulasi oli langsung ke rantai kamrat.

Cara yakni dengan menambah lubang pada noken as seukuran lubang sirkulasi oli noken as bawaan pabrik. Menggunakan bantuan bor listrik, lubang sirkulasi ditambahkan dengan cara mengebornya dengan mata bor ukuran 2 mm pada bagian luar noken as sebelah gir kamrat. Lubang tersebut hanya sampai pada bagian tengah batang noken tempat sirkulasi oli seperti jalur oli yang telah ada pada noken as bawaan pabrik.

Dengan tambahan lubang ini maka sirkulasi oli ke rantai kamrat akan bertambah karena lubang tersebut langsung mengarahkan oli ke rantai kamrat sehingga masa pakai part seharga Rp.140 ribuan ini akan lebih tahan lama. 

BIKIN AWET  RANTAI KAMRAT FU

TEKNIK SEDERHANA MENGAWETKAN CDI
Bisa disimpulkan sebagai salah satu bagian penting untuk operasional mesin, CDI (Capacitor Discharge Ignition) merupakan suatu unit pengatur proses pengapian elektrik untuk mesin motor. Satu unitnya dilengkapi rangkaian kapasitor, dioda dan SCR (Silicon Controlled Switch). Dengan didukung suatu unit sensor waktu pengapian berupa pick up coil atau pulser yang terpasang di dekat magnet, sensor dikirim menuju CDI secara otomatis tanpa harus melakukan proses penyetelan.
Pada prakteknya, penanganan yang tidak tepat pada CDI akan berujung fatal, artinya CDI akan berumur singkat. So banyak hal yang harus diperhatikan agar perangkat elektronik ini akan awet pakai. Yang harus diperhatikan agar CDI berumur panjang antara lain :

SESUAIKAN JENIS CDI
Di pasaran terdapat dua jenis CDI,  yaitu AC dan DC. Jangan sekali-kali salah pilih. Hati-hati dalam pemilihannya dan jangan asal comot. Karena keduanya memiliki karakter berbeda. Begitu juga dengan pick up coil, jangan salah memilihnya dengan memperhatikan sinyal serta panjang tonjolan sensornya.

POSISI PEMASANGAN
Tidak boleh asal pasang, posisi penempatan CDI harus diperhatikan dengan cermat. Ada dua hal penting, pertama yakni hindari pemasangan di area dekat mesin. Saat mesin beroperasi, tentu saja area mesin akan menebar suhu panas. Jika terus menerus dikenai panas, rangkaian elektrik dalam CDI akan mudah terganggu. Hal penting kedua, jauhkan CDI dari area yang mudah terkena air. Seperti kita tahu, cairan baik itu berupa air ataupun embun merupakan piranti konduktor alias penghantar listrik. Jika rangkaian kabel CDI terendam air, tentunya antar bagian kabel akan mudah terkoneksi sehingga riskan terjadi konsleting. So alangkah lebih bijak jika soket kabel CDI tetap dilindungi dengan sekat karet. Selain mampu menjaga kabel dari cairan, tentunya juga akan menjaga kabel dari kotoran yang bisa saja menganggu koneksitas rangkaian kabel CDI.

PENENTUAN JALUR PEMASANGAN
Setiap CDI akan dilengkapi beberapa jalur input serta output yang berbeda baik itu dilengkapi 4 atau 5 kaki. Yang harus diperhatikan, setiap kaki tersebut sudah ada jalurnya. Salah pemasangan bisa berujung fatal yakni terjadinya konsleting. Karenanya cermatilah jalur pemasangan kaki-kakinya untuk menghindari konsleting. Karenanya setiap unit CDI dilengkapi dengan soket kabel koneksi CDI yang akan menghindarkan salah jalur pemasangan.

MAKSIMALISASI KONEKSITAS 
Salah satu sebab yang sering merusak CDI adalah koneksitas yang tidak sempurna. Hal ini bisa membuat arus CDI akan mudah tersambung tapi juga mudah terputus. Hal ini banyak disebabkan oleh konektor kabel (skun) yang longgar. So, sebaiknya selalu lakukan pemeriksaan kerapatan skun mengait kutub-kutub CDI. Bila perlum ganti skun dengan skun yang berkwalitas.

JANGAN PERKECIL DIAMETER KABEL
Trend modif Racing Look memang membumi, salah satu syarat wajibnya mesti tampil resik. Yang  sering terjadi, untuk menyederhanakan instalasi kabel kelistrikan, banyak yang lantas mengganti kabel instalasi listrik dengan kabel berdiameter kecil termasuk juga untuk kabel CDI. Hal ini jelas sangat tidak disarankan karena semakin kecil diameter penampang kabel, maka akan semakin berkurang arus yang masuk ke CDI akibat hambatan arus yang semakin besar. Selain suhu kabel mudah panas, CDI juga mudah rusak karena terjadi konsleting
TEKNIK SEDERHANA MENGAWETKAN CDI

PROBLEM & SOLUSI MEMASANG KOPLING MANUAL

Tak hanya di komunitas balap yang wajib memakai kopling manual. Tapi konsumen pengguna motor harian di segmen remaja juga, lebih demen memakai motor yang berkopling manual. Lantaran performa mesin saat berakselerasi lebih responsif.
Fenomena itu juga dampak ATPM yang meluncurkan motor bebek jantan dengan kopling manual macam Shogun 125 SP dan Yamaha MX 135 LC. Langkah praktis, bisa merombak calter orsi yang masih pakai sentrifugal menjadi manual di bengkel las diral.

Dalam keperluan memasang perangkat kopling, yang tersedia di bengkel variasi dan speed shop. Ongkos pasang tanpa bahan cuman Rp. 80 ribu. Tapi, faktanya yang memilih cara ini banyak menemui kendala setelah pemakaian, seperti keluhan yang datang ke SMS otoklinik yang masuk ke redaksi ototrend. Apa saja problemnya ?.

PORI PADA HASIL PENGELASAN
Kadang hasil las diral masih menimbulkan pori-pori, itu efek umpan diral sekitar kurang panas. Sehingga diral tak bisa saling rapat menyambung. Saat mesin hidup dan terjadi tekanan dari dalam, oli mesin merembes keluar.
Solusinya, proses pengelasan mestinya dilakukan luar dalam. “Khusus nya bagian pinion pengungkit,” urai Samsul Akhmadi pebengkel bubut di Jl. Prapen Panjangjiwo 5, Surabaya.

OLI MESIN NAIK DARI TUAS KOLING
Bukan dari hasil las-lasan saja yang menyebabkan kebocoran oli mesin. Dari celah pinion pengungkit yang diputar lengan kopling, kadang menjadi pemicu keluarnya oli mesin, lantaran salah kontruksi.
Sebab, desain kalter kopling manual yang orsi, sil hanya dijadikan pelindung debu. Sedang oli mesin ditahan oleh bushing dudukan pinion pengungkit yang dirancang presisi.
Solusinya, saat membuat kopling manual, lengkapi dengan bushing pinion pengungkit yang presisi. Berikut dengan sil kedap penahan masuk nya air, debu dan kuat menahan tekanan oli mesin dari dalam.

SETING RUMAH PIN PENEKAN
Ini bagian paling vital. Misalkan rumah pin penekan tak center dengan bearing kopling house, saat tuas kopling dipencet kampas dan plat kopling tak mau bebas. Ini sama halnya dengan mempercepat umur pemakaian kampas kopling, sebab mudah terbakar.
Solusinya, saat memasang dan mengelas rumah pin penekan, pastikan rumah pin penekan menapak siku di dinding calter
PROBLEM & SOLUSI MEMASANG KOPLING MANUAL

BIKIN PEDAL PERSNELING LEBIH FLEKSIBEL




BIKIN PEDAL PERSNELING LEBIH FLEKSIBEL

Postur kaki besar dengan tipikal sepatu size 43-46, memang susah ketika mau mengaplikasi foot step model underbone. Untuk memakainya juga cukup menyiksa. Hal ini cukup beralasan, mengingat produsen foot step merancang pedal persneling dengan panjang paten. Kalau tuas rem sisi kanan dirancang paten nggak masalah, mengingat mekanis nya cuman ditekan. Tapi kalau yang paten pedal persneling yang pengoperasiannya ditekan dan diungkit, sering mengurangi kenyamanan.
Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya untuk mengaplikasi pedal persneling model fleksibel, yang bisa diperpanjang dan pendekkan pedal persneling nya. Caranya, sediakan 8 mm lebar 10 mm-15 mm, kemudian potong sesuai dengan jarak yang dibutuhkan. Lebih mudah nya, pakai pedoman ukuran tengah, antara jarak foot step ke poros spindle persneling. Misalkan jarak itu 30 cm, jadi panjang plat pakai 15 cm dan sediakan 2 bagian.

Bagian pertama, plat menjadi penerus gerakan poros spindle persneling. Untuk itu dibutuhkan adaptor poros spindle persneling, dapat memanfaatkan bekas adaptor pedal persneling orsinya. Las adaptor dengan plat, kemudian, tentukan kontur nya sesuai dengan posisi foot step, menekuk ke atas model huruf L  atau lurus. Dan tambahkan 2 alur vertikal dengan lebar 8 mm pada bidang lurus nya.

Kemudian bagian kedua, bidang yang direncanakan sebagai pedal persneling, pembentukannya cukup dari plat kontur lurus. Panjang bidang plat sesuaikan varian ukuran sepatu yang akan memakainya. Tambahkan coakan lebar 8 mm horizontal, sepanjang bidang pedal persneling. Dan ujung nya tambahkan baut 12 mm panjang 4 cm dan bungkus dengan karet sebagai pijakan atau pengungkit nya.

Untuk menggabungkan plat bagian pertama dan kedua, manfaatkan baut-mur 8 mm dan lengkapi dengan bushing-ring untuk memperlancar proses penggeseran pedal persneling. Cara ini juga berlaku buat motor keluarga pemakai foot step model underbone. Agar semua ukuran tapak kaki tetap nyaman, saat mengoperasikan pedal persneling. | pid

Jumat, 23 Desember 2011

my biodata

TANGAL lahir::21
alamat:perumnas talangkelapa blok 6 rt18 rw14
cita_cita:menjadi guru,polisi,otomotif mechanic yang terkenal
sekolah:smpn negri 19 palembang

drag

Rabu, 16 Februari 2011

Drag Race's History

   Balap Drag merupakan kompetisi di mana kendaraan tersebut bersaing untuk menjadi yang pertama untuk menyeberangi garis finish set, biasanya dari awal berdiri, dan dalam garis lurus. Drag mendapatkan popularitas di Amerika Serikat setelah Perang Dunia II, olahraga terus tumbuh dalam popularitas dan menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 2009, ada ratusan dragstrips beroperasi, terutama di negara maju.

    Ras drag Kebanyakan dimulai dengan standing start dan hanya 1 / 4 mil panjang (1.320 ft (400 m)). Tercepat lulus sampai saat ini adalah 3,58 detik yang ditetapkan oleh Sammy Miller dalam mobilnya roket Vanishing Point. Berlalu kali kali berkisar antara pertengahan-4 detik untuk 23 detik, dengan kecepatan finishing (kecepatan perangkap) mulai dari 60 mph menjadi lebih dari 330 mph (530 km / jam), tergantung pada jenis kendaraan. Kendaraan cepat butuh parasut (diamanatkan oleh peraturan) untuk memperlambat kecepatan kendaraan tersebut
.


   Sebelum setiap perlombaan, setiap pengemudi diperbolehkan untuk melakukan burnout, yang memanaskan ban dan meletakkan karet down di awal jalur, meningkatkan daya tarik. Setiap pembalap maka berbaris (atau tahapan) di awal garis start. Perlombaan drag informal dapat dimulai dengan cara apapun, termasuk yang mengibarkan bendera dan menjatuhkan lengan. Metode ini lebih cenderung dilihat dalam suasana tidak terorganisir, yang paling populer dengan balap jalanan ilegal. Disahkan Perlombaan dimulai elektronik, dengan serangkaian lampu diatur secara vertikal-yang dikenal sebagai "pohon Natal" atau hanya "pohon". Pohon Natal terdiri dari kolom lampu untuk setiap pembalap / lajur.